Agama merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan individualis. Agama lahir dalam jiwa seseorang sehingga timbul keyakinan yang mendalam terhadap Tuhan.
Buku yang terintegrasi dari 10 bab ini merupakan sebuah buku tentang perbandingan agama (cooperative study of religions) yang pada hakikatnya berakar dari ilmu sejarah agama (history of religions).

Melalui buku ini, Anda diajak untuk menelusuri perjalanan panjang agama-agama yang ada dengan kajian perbandingan sehingga akan terungkap perbedaan serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing agama.

Dengan membaca buku ini, umat beragama pada umumnya serta para cendekiawan, ulama, dan akademisi khususnya, diharapkan dapat membuka wawasan pemahaman agama secara lebih luas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, karena kelebihan dan kelemahan ajaran agama diungkap secara objektif berdasarkan perpektif ilmu perbandingan. Dengan demikian, umat Islam khususnya dapat mengungkap kelebihan agama Allah di antara agama-agama lain (liyuzhirahu ‘alad-dini kullihi) di samping juga bisa menerima adanya perbedaan dengan keyakinan agama lain.

Setiap insan selalu mendambakan untuk mencinta dan dicinta, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Niscaya tak seorang pun di antara kita yang tidak merindukan cinta sejati. Namun, seperti apa sebenarnya cinta sejati itu? Apakah ia benar-benar ada? Jika memang benar-benar ada, siapa pula pemiliknya? Apakah kita bisa menemukannya dalam diri seorang manusia yang menjelma sebagai istri, suami, anak, ibu, ayah, atau kekasih?

Buku ini mencoba mengajak kita untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Melalui penuturan yang sederhana dengan gaya bahasa yang akrab, penulis membeberkan keindahan cinta sejati yang hakiki, yang apabila kita telah mampu menggapainya, insyaallah kita akan mencapai kebahagiaan hidup, baik di dunia yang fana ini maupun di alam kehidupan yang kekal.

Gemerlapnya kenikmatan dunia acap kali membuat mata manusia silau. Bahkan, hawa nafsu duniawi bisa membuat seseorang yang beriman dan berpikiran sederhana pun berubah menjadi orang yang ingkar dan penuh kelicikan. Namun, pepatah mengatakan bahwa "Kenikmatan duniawi ibarat air laut”. Artinya, semakin banyak kita meneguknya, semakin terasa haus kita dibuatnya.  Ketika kita sadar, sering kali semua sudah terlambat.  Hal yang tersisa adalah penyesalan yang boleh jadi sia-sia belaka, kecuali kita memang bersungguh-sungguh untuk bertaubat.

Buku kecil ini menyuguhkan sejumlah kisah-kisah taubat yang melibatkan anak-anak Adam, baik lelaki maupun perempuan yang berhasil keluar dari lembah kegelapan dan kemaksiatan untuk kembali ke jalan yang benar dan diridai-Nya. Kisah-kisah dalam buku ini insyaallah akan mampu mengingatkan kita untuk senantiasa mengikuti petunjuk Allah swt. sekaligus memberikan hiburan yang bermanfaat. Selamat menikmati.